Teknologi Baru untuk Mengurangi Polusi Kendaraan Bermotor
Suatu alat yang dinamakan plasmatron
secara drastis dapat mengurangi asap yang berasal dari kendaraan
bermotor. Alat tersebut telah diuji coba di Massachusetts Institute of
Technology (MIT), dan diharapkan dapat dibeli dengan harga murah serta
sesuai (compatible ) dengan peralatan mesin kendaraan yang ada pada saat ini. Peneliti MIT mengatakan bahwa pertama kali plasmatron
dipasang pada mesin mobil komersial kemudian diuji coba selama dua
minggu. Para penemu alat tersebut mengatakan bahwa hasil uji coba
memperlihatkan pengurangan polusi yang sangat besar terutama pengurangan
Nitrogen Oksida (NO2) dari 2.700 ppm (parts per million ) tanpa plasmatron menjadi tinggal 20 ppm setelah menggunakan plasmatron.
Daniel
R.Cohn, Ketua Divisi Teknologi Plasma dari Plasma Science and Fusion
Center (PSFC), mengatakan bahwa penemuan tersebut merupakan suatu era
baru bagi pengurangan polusi kendaraan bermotor. Menurut Cohn : “Sukses
perpaduan antara plasmatron dengan mesin mobil, membuat langkah
selanjutnya untuk pengujian di jalan raya”. Menurut para peneliti, plasmatron bekerja seperti proses penyulingan minyak (oil refinery)
yakni mengkonversikan berbagai bahan bakar kedalam gas yang kaya akan
hidrogen berkualitas tinggi. Bahan bakar yang diinjeksikan kedalam plasmatron
dibuka ke aliran listrik yang merubah bahan bakar dan udara
disekitarnya kedalam plasma. Plasma mempercepat laju reaksi dan
menghasilkan gas yang kaya akan hidrogen. Walaupun alat tersebut pada
saat ini telah digunakan dalam aplikasi industri, namun yang digunakan
di industri jauh lebih besar dibandingkan dengan versi MIT selain lebih
boros energi dalam mengoperasikannya.
Dr.Cohn menegaskan bahwa merekalah yang pertama kali mengembangkan plasmatron
dalam ukuran kecil dan dengan daya yang rendah, yakni lebih kecil dari
satu kilowatt. Lebih lanjut Dr.Cohn menambahkan bahwa mereka pulalah
yang pertama kali mengaplikasikan dengan menambahkan alat tersebut ke
mesin mobil untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor. Langkah
selanjutnya adalah memasang plasmatron pada kendaraan
sebenarnya yang beroperasi di lapangan. Nantinya para peneliti
mengharapkan dapat menerapkan pemakaian plasmatron tersebut pada bus.
Walaupun pengujian yang dilakukan pada saat ini menggunakan mesin dengan
bahan bakar bensin, para peneliti mengatakan bahwa penemuan mereka
berlaku juga bagi bahan bakar diesel dan biofuels. Para peneliti
mempunyai lima patent yang berhubungan dengan plasmatron.
Pelitian tersebut disponsori oleh “DOE Office of Heavy Vehicle Technologies “.
Pelitian tersebut disponsori oleh “DOE Office of Heavy Vehicle Technologies “.
No comments:
Post a Comment